Review Novel Matahari Minor Karya Tere Liye



Tere Liye adalah penulis asal Indonesia yang sudah membuat banyak sekali karya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah serial Bumi. Sampai saat ini, sudah ada 14 buku dari serial Bumi dan yang baru-baru terbit adalah novel Matahari Minor. 

Tentu saja untuk para penggemar serial Bumi pasti sudah sangat penasaran bagaimana kelanjutan cerita petualangan tiga sahabat, Raib, Seli dan Ali. Nah, buat kamu yang belum membaca bukunya, bisa simak reviewnya dulu di bawah ini. 

Identitas Novel Matahari Minor 

Judul : Matahari Minor

Penulis : Tere Liye 

Tahun : 2022

Halaman         : 363 halaman 

Harga : Rp95.000 (Pulau Jawa) 

ISBN :978-623-99878-9-3

Penerbit         : PT Sabak Grip Nusantara 

Blurb Novel Matahari Minor 

Namaku Seli, dan aku bisa mengeluarkan petir

Apa yang akan kalian lakukan jika teman kalian dalam bahaya besar? Apakah menolongnya? Atau diam saja tidak bisa melakukan apapun? Aku tahu apa yang akan aku lakukan: berangkat bertarung membantunya. 

Kali ini kami bertualang ke Klan yang malam-malamnya adalah horor panjang. Kekuatan gelap menyelimuti separuh Klan, dan aku harus memecahkan misteri pesan yang dikirimkan lewat teknologi mimpi. 

Petualangan ini tidak kalah seru, tidak kalah menegangkan. Dan sungguh, aku mohon maaf, kalian mungkin berteriak kesal saat tiba di halaman terakhir buku ini. 

Review Novel Matahari Minor

Tere Liye mengumumkan pertama kali di Instagramnya @tereliyewriter kalau kelanjutan serial Bumi akan diterbitkan. Sebenarnya buku ini akan diterbitkan pada November 2022, hanya saja pre ordernya sudah dimulai sejak satu bulan sebelumnya. 

Sebagai pecinta serial Bumi, aku tentu saja langsung check out setelah penulis memposting tentang pre order novel Matahari Minor ini. Aku merasa penasaran bagaimana kelanjutan petualangan 3 sahabat sejati itu, Raib, Seli dan Ali. Hanya saja aku sedikit kecewa, karena Ali tidak ikut bertualang. 

1. Sampul Mirip Buku Ketiga, Matahari 

Sampul dari Matahari Minor ini sekilas mirip dengan sampul serial Bumi ketiga yaitu Matahari, mungkin karena ada kata “Matahari” makanya sampulnya dibuat berwarna sama. Tetapi tentu saja ilustrasi di sampulnya berbeda. 

Pada sampul Matahari Minor ini terdapat beberapa gambar yang bisa membuat pembaca penasaran. Hal ini karena sama seperti serial Bumi sebelumnya, setiap ilustrasi pada sampul menggambarkan isi dari novel tersebut. 

Pada Matahari Minor, ilustrasi yang paling membuatku penasaran adalah gambar orang mengenakan jubah dan menghadap ke samping. Aku penasaran sekali siapa tokoh ini dan apa perannya dalam dunia paralel? Awalnya tentu saja aku mengira bahwa mungkin akan ada tokoh baru. 

Tetapi rupanya ilustrasi orang berjubah itu bukan tokoh baru, melainkan seseorang yang pernah ada di serial Bumi sebelumnya. Tentu saja aku nggak akan menyebutkan siapa yang dimaksud dalam sampul, karena nanti kamu akan tahu sendiri setelah membacanya hihihi...

2. Alur yang Lambat Tetapi Menegangkan 

Alur lambat tetapi menegangkan adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan novel ini. Dari awal aku merasa penasaran dengan arti mimpi Seli yang dialaminya beberapa kali. Sampai di beberapa halaman berikutnya juga demikian, jadi pembaca benar-benar diajak penasaran. 

Walaupun ada bagian yang terasa lambat, tetapi penulis mampu membuatku merasa tegang, apalagi ketika tiba di bagian Raib dan Seli (bersama Si Putih) pergi ke klan baru yaitu Klan Matahari Minor. Selain itu, bagian yang aku suka adalah penulis selalu pandai menggambarkan detail dari setiap tempat dan kejadian. 

Seperti ketika menggambarkan bagaimana keadaan di Matahari Minor, penulis sangat jelas menuliskannya bahwa Matahari Minor adalah klan terkutuk dan penuh penderitaan. Selain itu, ketika Raib, Seli dan Si Putih bertarung melawan hewan dari Matahari Minor juga digambarkan dengan jelas. 

Jadi, alur lambat itu sebenarnya bukan menjadi masalah, malah bisa mempermudah pembaca untuk membayangkan bagaimana kondisinya, seperti mengajak pembaca melihat langsung dan merasakan bagaimana kepedihan di Klan Matahari Minor. 

3. Cerita yang Berbeda dari Serial Sebelumnya

Maksud dari poin ini adalah kalau di serial sebelumnya pembaca diajak untuk mengkhayalkan keindahan klan-klan yang diceritakan dalam buku seperti Klan Bulan, Klan Matahari dan Klan Bintang. Klan-klan tersebut memiliki teknologi yang maju dari Klan Bumi serta memiliki tempat-tempat indah. 

Tetapi ketika membaca novel ini dan sampai di bagian tengah, aku merasakan kesedihan. Klan Matahari Minor walaupun dekat dengan Klan Matahari, tetapi nasibnya sangat berbeda 180 derajat, seperti hanya ada kepedihan dan kegelapan di sana.

Jadi, kalau kamu berekspektasi bahwa Klan Matahari Minor itu sama seperti klan-klan lainnya dengan teknologi mutakhir, sebaiknya baca novel ini sampai habis. Di sini, nanti pembaca akan menemukan fakta tentang salah satu tokoh yang hanya muncul sekali di serial Bumi sebelumnya yaitu Ily. 

Mungkin yang masih sama adalah tentang perjalanan dan pertarungan yang akan Raib, Seli dan Si Putih lakukan untuk melawan kegelapan yang bisa membahayakan dunia paralel, hanya saja sampai sekarang, setelah menghabiskan bukunya dalam waktu 3 hari, aku masih merasakan kepedihan Matahari Minor. 

4. Menguak Banyak Fakta yang Belum Terungkap

Aku nggak akan banyak spoiler pada poin ini, intinya Matahari Minor adalah penjelasan beberapa fakta yang belum terungkap di serial Bumi sebelumnya. Fakta yang membuat pembaca bertanya-tanya, salah satunya adalah soal ekspedisi 40.000 tahun lalu yang dilakukan oleh Klan Aldebaran. 

Membaca novel ini memang menggunakan alur maju mundur dan berbeda dari serial sebelumnya di mana Raib yang menjadi tokoh “aku”, pada novel Matahari Minor ini, Seli yang menjadi tokoh “aku”. Jadi, Seli yang akan menceritakan semuanya kepada kamu, para pembaca setia serial Bumi. 

Ada banyak fakta yang aku juga terkejut ketika membacanya, memang harus sabar dan perlahan-lahan ketika membaca novel Matahari Minor ini sampai ke bagian terakhir, agar mendapatkan banyak informasi baru yang mungkin dulu membuatmu penasaran. 

5. Relate dengan Kehidupan Saat ini 

Ketika menceritakan bagaimana kehidupan di Klan Matahari Minor yang ternyata penduduknya itu merupakan “pengungsi abadi” selama bertahun-tahun karena ada “sesuatu yang horor di malam-malam yang panjang”, di sini dikaitkan dengan kehidupan zaman sekarang.

Zaman sekarang, penting memang untuk bertahan hidup, akan tetapi ada sebagian orang di luar sana yang menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup dengan merugikan orang lain atau terlalu bersikap egois tanpa peduli bagaimana nasib orang lain, tanpa peduli bagaimana orang lain itu bisa bertahan hidup.

Mereka mungkin setia pada sesama anggota rombongan. Tapi kepada rombongan lain, mereka diam-diam saling mencuri, melakukan apapun. Dan itulah yang terjadi di Klan Matahari Minor. Kehidupan kejam memaksa mereka egois,”

Walaupun ini adalah cerita fantasi, berkisah tentang petualangan ke dunia paralel, tetapi ada banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik. Kisah persahabatan yang masih kental mendominasi novel Matahari Minor, benar-benar persahabatan sejati, walaupun hanya berdua, Raib dan Seli tetap saling mendukung. 

Buat kamu yang penasaran tentang bagaimana keseruan dari novel Matahari Minor, langsung beli bukunya di Gramedia karena sudah ada, atau kamu bisa membeli novelnya lewat toko online milik Tere Liye ya! Tunggu review buku dan film selanjutnya di blogku dan pastinya seru! 

6. Review 13 Serial Bumi Sebelumnya

Review Novel Bumi

Review Novel Bulan

Review Novel Matahari

Review Novel Bintang

Review Novel Ceros dan Batozar

Review Novel Komet

Review Novel Komet Minor

Review Novel Selena

Review Novel Nebula

Review Novel Lumpu

Review Novel Si Putih

Review Novel Bibi Gill

Review Novel SagaraS



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url