[Mengulas Buku] Ulasan Novel serial Bumi: Novel Kelima Ceros dan Batozar



 Judul : Ceros dan Batozar

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Halaman : 376 halaman 

Halo kembali lagi di blogitawelasti kali ini aku mau mengulas serial Bumi karya Tere Liye yang judulnya Ceros dan Batozar. Novel dengan harga Rp95.000 ini memiliki jumlah halaman sebanyak 376 halaman, jumlah yang banyak dan aku menghabiskannya dalam waktu 3 hari. Menurutku itu waktu yang cepat karena tentu saja karena aku sangat penasaran dengan dua tokoh ini, Ceros dan Batozar. Mulai dari bagian sampul yang berwarna ungu, mirip dengan sampul novel Bintang dan yang baru aku sadar kalau gambar dalam sampul berkaitan dengan isi di dalamnya. Jadi ada gambar badan bercula dan sarung tangan.

Novel ini bukan kelanjutan petualangan Raib, Seli Ali mengunjungi dunia paralel, novel ini berkisah tentang dua tokoh yang berasal dari Klan Aldebaran dan Klan Bulan. Jadi bagian pertama berkisah tentang  ceros, makhluk dari Klan Aldebaran, klan yang sebenarnya tidak dibahas banyak dalam novel ini. Ceros sebenarnya adalah dua manusia kembar bernama Ngglanggeran dan Ngglaggeram yang bisa berubah menjadi monster badak ketika malam hari dan akan kembali dalam wujud manusia ketika matahari terbit. L

Awalnya Ali dan kedua sahabatnya sedang pergi ke karyawisata ke situs sejarah di luar kota bersama dengan teman-teman sekolahnya. Ali si genius yang memang sering membawa peralatan eksperimennya mendeteksi sesuatu yang aneh dari situs kuno tersebut. Raib yang memang selalu memperingatkan Ali untuk tidak membahas dunia paralel di klan Bumi tentu saja kesal, tetapi akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mengecek apa yang terjadi. 

Mereka bertiga memutuskan untuk masuk ke situs kuno tersebut tanpa diketahui teman-teman sekolahnya bersama dengan ILY (nama kapsul terbang buatan Ali) akan tetapi ILY sudah mengingatkan mereka bertiga untuk tidak masuk ke situs kuno tersebut dan tentu saja tidak didengarkan. Perjalanan masuk ke situs tersebut awalnya tenang-tenang saja, tidak menemukan hal aneh akan tetapi semakin ke dalam, mereka melihat patung badak yang tidak bergerak, hingga malam tiba patung tersebut berubah menjadi monster yang disebut ceros. Ceros yang berasal dari Klan Aldebaran menyerang ketiga remaja tersebut dan mereka tidak bisa melawan. 

Akan tetapi khas Tere Liye, ketika seperti tidak ada jalan keluar untuk mengalahkan dua makhluk tersebut, penulis langsung memunculkan bantuan yang tidak terduga. Hal ini yang paling aku suka dari setiap cerita di Serial Bumi, ketika ketiga remaja tersebut kesulitan menghadapi lawan dan akan menyerah, di sanalah keajaiban datang. Ternyata dua ceros tersebut berubah menjadi manusia biasa saat pagi hari tiba. Di sanalah mereka bertemu dengan Ngglanggeran dan Ngglanggeram yang kemudian memberikan fakta baru terkait leluhur Ali yang ternyata bukan berasal dari Klan Bumi. Kalau penasaran mending langsung baca bukunya ya :v. Lalu pelajaran yang bisa aku ambil dari cerita ceros  ini adalah tentang pengorbanan. Bagaimana Ali mengorbankan dirinya sendiri dengan tinggal di situs kuno tersebut demi membuat kedua sahabatnya, Raib dan Seli bisa pulang ke rumah. Kisah persahabatan yang dijelaskan apik oleh penulis juga sempat membuatku terharu.

Di sini juga aku tahu apa benda yang bisa menghentikan Ngglanggeran dan Ngglanggeram agar tidak menjadi monster ganas.  Lalu berlanjut ke bagian kedua yang membahas tentang Batozar atau master B. Batozar adalah kriminal nomor satu di Klan Bulan yang telah lama di penjara dan tiba-tiba kabur ke Klan Bumi. Banyak sekali pelajaran yang bisa aku dapatkan dari cerita Batozar. Kalau boleh disebut Batozar adalah orang baik yang tersakiti, dia sebenarnya baik akan tetapi dimanfaatkan oleh seseorang di Klan Bulan yang menjadikannya pembunuh dan menjadi buronan. Kedatangannya ke Klan Bumi memiliki maksud tersendiri. Kedatangannya memang membuat semua orang salah paham, tetapi akhirnya ketiga sahabat itu mengerti. 

Pelajaran yang bisa aku ambil dari kisah Batozar ini adalah jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, seperti yang dikatakan Ali bahwa hal tersebut adalah tidak adil. Batozar memang pembunuh, memiliki perawakan besar dan wajah yang menyeramkan, dia juga kriminal nomor satu Klan Bulan yang juga merupakan pengintai terbaik dan master bela diri. Sebenarnya Batozar adalah orang baik, penyayang yang kesepian. Penampilan luar Batozar tidak mencerminkan siapa dirinya sebenarnya, semua yang dia lakukan ada alasannya. Fakta bahwa kehilangan ternyata membuat Batozar menjadi seseorang yang kesepian dan dia menghabiskan waktunya sendirian. 

Novel ini juga dilengakapi dengan dua chapter bonus berjudul ‘Narsis’ dan ‘Perhatian’ tentang kehidupan ketiga sahabat di sekolah. Aku paling suka bagian ‘Perhatian’ karena di situ penulis menceritakan tentang bagaimana Ali yang sangat perhatian terhadap Raib. Bagian ini yang membuatku senyum-senyum sendiri ketika membacanya hahaha....Tetapi kekurangannya, aku tidak merasakan ‘keseruan’ dalam novel ini mungkin kurang kali ya adegan "bertempurnya" hehehe ya namanya juga novel pengenalan. Novel ini bisa disebut sebagai novel pengenalan kedua tokoh ceros dan Batozar. Tetapi walaupun tidak terlalu seru, novel ini tetap direkomendasikan buat kamu khususnya yang sedang membaca serial Bumi, jangan sampai ketinggalan. Sebagai penutup ada kutipan dari Ali,

"Hei kamu tidak bisa menilai seseorang hanya dari wajahnya, hanya dari penampilannya. Itu tidak adil."


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url