[Mengulas Buku] Ulasan Novel Bumi Series: Novel Ketujuh Komet Minor

 


Judul : Komet Minor

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 

Halaman : 376 halaman 

Halo kembali lagi di blogitawelasti, kali ini aku mau mengulas Novel Serial Bumi yang ketujuh judulnya Komet Minor. Novel dengan sampul warna pink tua ini merupakan kelanjutan dari kisah petualangan Raib, Seli dan Ali (selanjutnya disebut ketiga sahabat) untuk menahan Si Tanpa Mahkota yang akan mencari potongan tombak pusaka, konon apabila potongan tombak pusaka tersebut disatukan, bisa membuat orang yang memilikinya menjadi kuat. Jika sebelumnya di novel Komet (baca ulasannya di sini), mereka bertiga berhasil menemukan Klan Komet Minor di pulau dengan tumbuhan aneh, pada novel kali ini mereka bertiga berhasil masuk ke Klan Komet Minor. 

Klan Komet Minor ini merupakan klan yang unik karena lokasinya berada di dalam perut ikan. Jadi awalnya ketika Tanpa Mahkota akan masuk ke Klan Komet Minor, ketiga sahabat itu masih terperangkap sebuah jaring. Ali si genius yang memiliki segudang rencana memutuskan untuk memanggil sosok yang bisa membantunya yaitu Batozar. Batozar adalah pengintai terhebat dari Klan Bulan yang sosoknya diceritakan khusus dalam buku kelima berjudul Ceros dan Batozar. Bersama dengan Batozar, ketiga sahabat akhirnya berhasil masuk ke Klan Komet Minor bersamaan dengan Tanpa Mahkota. 

Jujur sebenarnya lokasi dari Klan Komet Minor ini menurutku unik, diibaratkan saja dengan pusar manusia yang ternyata di dalamnya juga ada kehidupan kumpulan bakteri, nah Klan Komet Minor diibaratkan demikian. Novel ini juga merupakan novel terakhir kisah petualangan ketiga sahabat melawan Tanpa Mahkota. Ini adalah bagian yang paling aku tunggu-tunggu sejak aku membaca serial pertamanya yang berjudul Bumi. Aku penasaran bagaimana ketiga sahabat itu melawan orang terkuat di dunia paralel? Apakah mereka akan menang? 

Nantinya akan ada banyak tokoh baru yang diceritakan dalam Komet Minor. Tokoh-tokoh tersebut yang nantinya juga akan membantu ketiga sahabat untuk melawan Tanpa Mahkota. Tokoh pertama adalah Tuan Entre yang merupakan kunci awal di mana potongan pertama tombak tersebut. Ternyata potongan pertamanya dipegang oleh Tuan Arci yang tinggal di Menara Kelabu, potongan kedua ada di Nyonya Kulture orang paling terkenal di Klan Komet Minor yang tinggal di Archantum (Ibu Kota Klan Komet Minor) dan potongan ketiga ada di Tuan Finale (pembuat tombak) yang tinggal di Lembah Terlupakan. 

Buku ini akan mengajak kita berpetualang untuk mencari ketiga orang tersebut. Tentu saja ada banyak hal yang terjadi, ada banyak pelajaran juga yang bisa aku ambil. Contohnya adalah ketika Seli terkena efek samping  gigitan cacing pasak dan membuatnya nyaris meninggal, Raib dan Ali merasa sangat sedih, khawatir dan takut kehilangan. Raib sampai tidak mau makan dan terus menemani Seli hingga dia sadar, ini adalah pelajaran tentang setia kawan. Pelajaran lain yang juga aku dapatkan adalah tentang definisi keluarga. 

Aku suka sekali waktu Ali menjabarkan tentang definisi keluarga menurut dia, Ali mengajarkan kepada pembaca tentang menjalani apa yang sedang terjadi hari ini dengan mengusir semua rasa takut, rasa takut kehilangan, rasa tangkut untuk membuka masa lalu, rasa takut untuk pulang dan rasa takut lainnya. Definisi keluarga yang sederhana tapi cukup ngena menurutku. Bagian yang paling aku suka tentu saja bagian melawan Tanpa Mahkota, aku sampai membayangkan apa yang sedang terjadi di dalam buku, seolah-olah menyaksikan langsung bagaimana perlawanan tersebut. 

Pelajaran lain yang juga aku ambil dari novel ini adalah, Tanpa Mahkota tetaplah seorang manusia dengan penuh kekurangan. Sekuat apapun dia, seberapa banyak kekuatan yang dia miliki dan seberapa hebat dia tetap memiliki kekurangan. Buktinya saja ketika sedang mengejar potongan tombak, ketiga sahabat dan Batozar lebih dulu yang berhasil mendapatkannya dibanding Tanpa Mahkota. Di novel ini juga berisi sedikit spoiler mengenai tokoh bernama ST4R, SP4RK (bacanya tetap Star dan Spark) dan Ratu Calista yang nantinya akan diceritakan di novel yang berbeda, yang pasti mereka adalah manusia dari Klan Proxima Centauri. Ada bagian yang juga membuatku penasaran mengenai siapa kedua orangtua Ali, karena di buku ini sempat disinggung sedikit, wah siapa ya kira-kira orangtua Ali? Apakah masih hidup? Oke untuk menutup ulasan ini aku akan memberikan satu kutipan khusus dari buku yang paling aku suka, 

“Hanya karena sesuatu itu terlihat buruk, bukan berarti itu buruk betulan. Pun sebaliknya, hanya karena sesuatu itu terlihat baik, bukan berarti baik sesungguhnya.”


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url