Ulasan Novel Eiffel Wait For Us Fanniya Hazzah

Judul : Eiffel, Wait for Us

Penulis : Fanniya Hazzah

Penerbit : PING!!!

Halaman : 198 halaman

BLURB NOVEL


Sirra, Jeslyn dan Rama saling berbagi dalam menjalani hari-hari di sekolah. Ada kisah cinta di antara ketiganya. Ada yang bertepuk sebelah tangan, ada juga cinta yang tulis. Namun, ketiganya tetap saling melengkapi, saling menjaga dan tetap merangkai persahabatan meski jarak tak lagi menyatukan. Lalu ketiganya berjanji, pada tanggal 27 Hanuari 2017 di Menara Eiffel tepat pukul 19.30, mereka akan bertemu dengan membawa impian masing-masing.

ULASAN NOVEL

Halo kembali lagi di blogitawelasti, kali ini aku mau mengulas sebuah novel lama yang pernah aku beli dulu judulnya Eiffel, Wait for Us. Sebenarnya aku udah pernah baca novel ini sebelumnya, tapi karena belum sempat aku ulas jadi aku memutuskan untuk membacanya ulang.

1. Memiliki Cover yang Unik

Novel ini memiliki cover yang unik, kenapa aku bilang unik? Karena warnanya perpaduan biru dan polkadot putih, mungkin karena aku suka warna biru putih kali ya? Cover¬nya juga sederhana banget, ada gambar Menara Eiffel dengan tulisan 27.01.2017.

Tanggal itu merupakan sebuah janji ketiga sahabat yang akan bertemu kembali di lantai paling atas Menara Eiffel. Seperti tulisan di bagian depan bukunya, “ingat janji terindah yang harus kita perjuangkan.”

2. Bercerita Tentang Persahabatan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, novel ini berkisah tentang 3 anak sahabat yang baru masuk sekolah menengah pertama. Mereka adalah Sirra, Jeslyn dan Rama, cerita diawali dengan Sirra yang datang ke sebuah acara di hotel bersama dengan keluarganya.

Ada Jeslyn dan Rama yang juga mendatangi acara tersebut dan mereka sedang tampil. Jeslyn memang pintar bermain piano dan Rama jago bernyanyi. Di antara mereka bertiga hanya Sirra yang beragama Islam, tetapi itu tidak melunturkan persahabatan mereka.

Mereka tetap saling menjaga, saling menghormati selain itu sejak kecil mereka juga sudah bersahabat. Mereka masuk Diponegoro International JHS, salah satu SMP terbaik di daerahnya. Mereka juga satu kelas, di hari pertama mereka harus menjalankan orientasi.

Mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama, bahkan ketika salah satu mengalami masalah mereka akan selalu ada untuk satu sama lain. Seperti ketika Sirra mendengar kabar bahwa Mamanya akan menikah lagi, itu membuat Sirra sedih padahal dia ingin sekali bertemu dengan Ayahnya.

Pada saat itu Rama berusaha untuk menenangkan Sirra, dia mau mendengarkan cerita Sirra hingga Sirra merasa tenang. Rama mengajaknya pergi ke tempat wisata dan dia membuat Sirra mau bercerita kepadanya. Tentu saja Rama berhasil membuat Sirra lebih tenang.

Selain itu ketika Rama putus dengan Sirra, Jeslyn juga selalu datang untuk Sirra. Ia mau menemani Sirra dan menghibur Sirra yang lagi sedih. Jeslyn melakukan itu walaupun dia harus menahan sakit hati, Jeslyn juga mengalah demi kebahagiaan dua sahabatnya.

Jeslyn menyukai Rama tapi Rama menyukai Sirra dan Sirra menyukai Rama. Ia mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan kedua sahabatnya itu, dia tidak membenci atau dendam terhadap kedua sahabatnya dan mereka tetap bersahabat dan saling mendukung.

3. Kisah Romansa Anak Remaja

Novel Eiffel, Wait for Us berkisah tentang kisah cinta segitiga di antara ketiga sahabat. Mereka adalah Sirra, Jeslyn dan Rama. Namun sebelum mereka saling mengungkapkan perasaan, Kak Andre menyukai Sirra dan mereka sempat hampir jadian.

Akan tetapi ada yang mengganggu hubungan mereka yaitu Kak Tyas, mantannya Andre. Itulah yang membuat Sirra tidak mau menerima Andre. Akan tetapi akhirnya Andre menemukan seseorang yang pas yaitu Raisa, ketua ekskul dansa yang juga diikuti oleh Sirra.

4. Berkisah Tentang Impian

Eiffel, Wait for Us juga mengajak pembacanya untuk berusaha keras dalam meraih impian. Dalam meraih impian memang ada yang dikorbankan, seperti Rama yang harus mengorbanka impiannya dengan Sirra untuk menempuh pendidikan di Vatikan.

Sebenarnya bagian tentang bagaimana mereka mengejar impian itu alurnya terlalu cepat. Mendekati bagian akhir juga penulis sepertinya terlalu cepat untuk mengganti adegan. Berbeda dengan bagian awal dari novel ini alurnya tidak cepat dan tidak lambat, pas.

Mereka bertiga memiliki impian yang berbeda, Sirra ingin menjadi fashion designer di Paris mengikuti jejak Mamanya, Rama menjadi orang hebat setelah pulang dari Vatikan dan Jeslyn dengan mimpinya. Mereka membuat janji untuk bertemu di Menara Eiffel tanggal 27 Januari 2017 dengan impian masing-masing.

Novel ini aku rekomendasikan untuk kamu yang mencari bacaan ringan ketika waktu luang. Novel ini juga tidak tebal, hanya 198 halaman yang bisa dibaca dalam waktu beberapa hari. Kalau aku menghabiskan buku ini selama 4 atau 5 hari.

Oke segitu aja ulasanku tentang novel Eiffel, Wait for Us karya Fanniya Hazzah ini. Nantikan ulasan berikutnya tentang buku dan film yang telah aku baca dan tonton happy reading ya! 😊


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url