Ulasan Film Trinity The Nekad Traveler 2017
Sutradara : Rizal Mantovani
Produser : Ronny Irawan, Agung Saputra, Lela
Tresna
Pemeran : Maudy Ayunda, Hamish Daud, Babe
Cabita, Rachel Amanda, Anggika Bolsterli, Cut Mini
Distributor : Starvision Plus
Rilis : 16 Maret 2017
Rating : 7.2/10 (IMDB)
Sinopsis
Singkat
Trinity seorang
pegawai kantoran yang memiliki hobi travelling mulai mengalami dilema memilih
antara pekerjaan atau passionnya, belum lagi Ayahnya yang selalu mendesaknya
untuk segera menikah padahal Trinity masih memiliki banyak hal yang ingin ia
lakukan sebelum menikah.
Review
Halo kembali lagi di
blogitawelasti, akhirnya setelah sekian lama aku bisa mengulas film yang baru
aku tonton. Sebenarnya ini film lama, cuma tiba-tiba aja aku pengen
nonton film ini karena penasaran mengenai bagaimana alur ceritanya apalagi film
ini diangkat dari kisah nyata seorang traveler bernama Trinity yang
sudah berkeliling dunia! Tentu aja membuatku penasaran dan pastinya film ini sangat
memotivasiku.
Jadi Trinity The Nekad Traveler
ini ditayangkan pada tahun 2017 berkisah tentang kehidupan seorang Trinity
sebagai pegawai kantoran yang juga memiliki aktivitas lain yaitu travelling.
Jadi sembari bekerja di kantor, Trinity juga menjadi seorang travel writer
yang menuliskan pengalamannya berkeliling tempat wisata di blog pribadinya. Trinity
menggunakan gaji dari kantornya untuk bisa berkeliling, dia juga memiliki dua
sahabat baik bernama Yasmin dan Nina.
Trinity menuliskan the bucket
list mengenai tempat-tempat yang ia ingin kunjungi sebelum menikah. Sejak
awal alur film ini sudah mengajak penonton untuk melihat bagaimana keindahan pulau-pulau
di Indonesia seperti ketika Trinity pergi ke Lampung untuk melihat Festival
Layang-Layang dan berkunjung ke Krakatau. Ia juga kerap kali mencari cara
bagaimana agar bisa mengambil cuti dari kantor untuk travelling.
Karakter Trinity yang aku suka
adalah dia anak yang mandiri, kalau mau mendapatkan sesuatu maka harus berusaha
sendiri. Aku suka ketika Trinity mencari cara bagaimana agar mendapatkan cuti
liburan padahal jatah cutinya sudah habis. Trinity akan menyelesaikan semua
pekerjaannya dengan cepat lalu memberikannya kepada atasannya agar bisa meminta
cuti liburan. Selain persoalan mengenai kehidupan jalan-jalan Trinity, diselipkan
juga bagaimana kisah cinta Trinity yang tidak membanggakan seperti ketika dia
berpacaran dengan pria bernama Charles.
Charles adalah pria yang ingin memiliki
calon istri yang hidupnya sehat jadi dia melarang Trinity untuk membeli makanan
yang aneh-aneh. Di sini menurutku kocak banget sih karena yang dimaksud “makanan
aneh-aneh” itu adalah gorengan, darimana anehnya coba? Padahal gorengan itu enak
lho! Hahaha :D Karena tidak tahan dengan tingkah Charles akhirnya Trinity memilih
untuk berpisah dengan Charles.
Film ini juga membagikan tips travelling ala Trinity seperti ketika
dirinya mendapatkan jatah libur dadakan dan jika ingin travelling maka tidak
bisa ke tempat yang jauh dan mahal, akhirnya Trinity memutuskan untuk
berkunjung ke Lampung. Selain itu Trinity juga membagikan tips agar mendapatkan
tiket yang murah yaitu dengan menunggu diskon midnight. Tips lainnya
adalah ketika liburan jangan lupa untuk membawa kartu nama tempat penginapan jadi
jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kartu tersebut akan membantu.
Saat berada di Way Kambas Trinity bertemu dengan seorang traveler
bernama Paul yang sedang memandikan gajah. Ternyata itu bukan pertemuan untuk
terakhir kalinya karena nanti mereka berdua akan bertemu lagi di tempat yang
tidak terduga. Film ini juga menghibur dengan adegan-adegan kocak dari Babe
Cabita yang memerankan tokoh Ezra sebagai sepupu dari Trinity, film ini tidak
akan membuat kamu bosan kok!
Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari film ini selain tips untuk travelling
seperti bagaimana kerja keras dan usaha Trinity untuk melakukan hobinya dan
membagikannya kepada semua orang. Aku suka sekali melihat Trinity yang selalu
membagikan pengalamannya dan bisa menjadikan hobinya sebagai profesi. Selain
itu film ini juga mengajarkan mengenai bagaimana membangun komunikasi dan
mencari relasi baru di tempat yang kita kunjungi.
Itu yang Trinity lakukan, berkenalan dengan penduduk lokal bahkan bisa
jalan-jalan bareng. Pelajaran lainnya adalah tentang bagaimana memanfaatkan tiap
detik yang kita punya. Selama jalan-jalan Trinity tidak hanya sibuk dengan
kamera dan buku catatannya tetapi dia juga sibuk untuk menikmati pemandangan
yang terhampar di depannya. Bahwa selama travelling sangat banyak
pelajaran yang bisa kita ambil karena bertemu dengan banyak orang dengan latar
belakang yang berbeda.
Jujur film ini sangat memotivasi aku untuk nggak pernah menyerah sama apa
yang kita inginkan. Dari Trinity juga aku belajar untuk bisa menikmati tiap
detik yang aku miliki, untuk bisa merasa enjoy dengan kehidupan. Film
ini sangat cocok bagi kamu yang suka travelling karena ada banyak tips menarik
dari Trinity. Menonton film ini juga akan membawamu untuk berkeliling Indonesia
dan menikmati bagaimana keindahan Indonesia yang tidak kalah dari negara-negara
lainnya. Sebelum aku tutup review ini ada salah satu kutipan yang aku
suka,
“Nulis itu ibarat doa soalnya, semesta akan
mendengarkan dan mengamini.”