Review Film Rumah untuk Alie yang Diadaptasi dari Novel



Blogitawelasti – Rumah untuk Alie adalah film Indonesia tema keluarga yang diadaptasi oleh novel berjudul sama karya Lenn Liu. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini bisa kamu saksikan di platform Netflix.

Secara singkat film yang rilis bulan April 2025 lalu ini bercerita tentang anak perempuan bernama Alie yang tidak diterima di keluarganya karena dianggap menjadi penyebab kematian Ibu mereka. 

Artikel ini mengandung spoiler

TW: Suicide attempt, neglect, bullying, harsh family environment

Idenititas Film Indonesia Rumah untuk Alie

Judul: Rumah untuk Alie

Genre: Drama 

Sutradara: Herwin Novianto 

Skenario: Lottati Mulyani 

Perusahaan Produksi: Falcon Pictures

Rilis: 17 April 2025

Durasi: 95 menit

Negara: Indonesia

Bahasa: Indonesia

Sinopsis Film Rumah untuk Alie

Film Rumah untuk Alie bercerita tentang anak perempuan bernama Alie yang merupakan bungsu dari lima bersaudara. Semua kakak Alie adalah laki-laki dan mereka semua tinggal bersama Ayah mereka. 

Kehidupan Alie di rumah itu sangat sulit karena tidak ada yang mau menerimanya. Alie seperti dianggap tidak terlihat dan dibiarkan menderita sendirian. Semua ini berawal dari kecelakaan yang menimpa Ibunya dan menganggap Alie sebagai penyebab kematian Ibunya. 

Sebenarnya hanya ada satu kakak yang mau membelanya, hanya saja itu tidak serta merta bisa mengatasi rasa kesepian Alie.

Review Film Indonesia Rumah untuk Alie

Tertarik mengikuti kisah perjuangan Alie agar diterima di keluarganya? Kamu bisa simak reviu singkat di bawah ini. 

1. Diadaptasi dari Novel

Flm Rumah untuk Alie adalah adaptasi dari novel berjudul sama karya Lenn Liu yang diterbitkan di Penerbit Akad x Tekad. Novel ini menjadi salah satu cerita terkenal di kalangan pembaca Indonesia karena tema yang diangkat cukup menarik.

2. Permasalahan Keluarga yang Kompleks

Sesuai dengan judulnya, film ini bercerita tentang rumah untuk gadis perempuan bernama Alie yang tidak dianggap oleh keluarganya sendiri. Padahal kalau dipikir-pikir, Alie itu anak perempuan bungsu yang seharusnya dijaga oleh keempat kakak laki-lakinya serta Ayahnya.

Namun yang terjadi pada Alie itu malah sebaliknya, walaupun mereka tinggal satu atap rasanya suntuk di rumah sendiri sebab tidak ada kehangatan untuk dirinya. Belum lagi di sekolah Alie sempat dirundung oleh kakak kelasnya karena dekat-dekat dengan pria yang disukai.

Padahal pria yang disukai itu adalah kakak Alie sendiri karena memang anak lain di sekolahnya tidak tahu tentang hubungan mereka. 

3. Pelajaran Penting

Dari film Rumah untuk Alie kita bisa belajar tentang dampak perundungan dan pengabaian dari orang sekitar membuat korban merasa tidak berdaya dan ingin menyerah saja. Begitu juga yang dilakukan oleh Alie karena ia sudah muak dengan berbagai masalah yang ia hadapi.

Tidak hanya itu, film ini juga mengisahkan tentang takdir yang sudah menimpa kita itu bukanlah salah siapapun. Walaupun rasanya berat dan sulit, kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi di hidup kita.

Seperti yang dilakukan keluarga Alie memang keterlaluan karena bagaimanapun yang kehilangan bukan hanya mereka, tapi Alie pun merasakan hal yang sama. Lagipula, menyalahkan Alie tidak akan membuat ibu mereka kembali lagi bukan?

Walaupun kalimat di atas rasanya terdengar kejam, tapi itu faktanya. Seharusnya, keluarga itu ada dan saling menguatkan agar terus bertahan, bukan saling menyalahkan satu sama lain. 

Daftar Pemain Film Indonesia Rumah untuk Alie

  • Anantya Kirana sebagai Alie Ishala Samatha
  • Rizky Hanggono sebagai Abimanyu
  • Dito Darmawan sebagai Sadipta
  • Rafly Altama Putra sebagai Natta Sadewa
  • Andryan Bima sebagai Samuel Nakula
  • Faris Fadjar sebagai Rendra
  • Tika Bravani sebagai Gianla
  • Ully Triani sebagai Tsana Said
  • Jonatan Alvaro sebagai Aji Sujiwo
  • Sabrina Nazwa sebagai Selena Christy
  • Alexandra Vallerie sebagai Nazwa
  • Sheila Kusnadi sebagai Sheila D
  • Aline Fauziah sebagai Julia Arkia
  • Fanny Maharani sebagai Rasya Aquila

Menonton Rumah untuk Alie mengajarkan banyak pemahaman baru tentang bagaimana hubungan keluarga yang seharusnya. Ketika ada masalah, kita bisa saling berpegangan tangan untuk bertahan hidup, bukan saling menyerang.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url