Review Novel Pukul Setengah Lima, Tokoh Utama jadi Orang Lain


Tsana penulis novel romansa best seller Geez & Ann akhirnya mengeluarkan novel terbarunya berjudul Pukul Setengah Lima. Novel yang dinanti-nantikan oleh para teri ini – julukan pembaca Tsana, laku 3.000 pcs hanya dalam waktu 2 menit saja pada 24 Agustus 2023 lalu.

Melihat antusias pembaca yang tinggi terhadap novel baru ini, Rintik Sedu akhirnya membuka kloter kedua untuk pembaca yang mau membeli buku tanpa tanda tangan. Lagi dan lagi, novel ini laku 3.000 pcs hanya dalam waktu 2 menit saja pada 26 Agustus 2023.


Identitas Novel Pukul Setengah Lima

Judul               : Pukul Setengah Lima

Penulis             : Rintik Sedu

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Halaman          : 208 hlm

Tahun              : 2023


Blurb Novel Pukul Setengah Lima

Alina membenci hidupnya. Ia menciptakan realitas baru dengan menjelma menjadi seseorng bernama Marni ketika berkenalan dengan laki-laki yang ia temui di bus pada petang pukul setengah lima.

Apakah kebohongan itu berhasil menyelamatkannya atau malah menambah kesialan dalam hidupnya? Bagaimana nasib laki-laki yang terlanjur jatuh hati pada Marni itu? Apakah Alina mampu menjaga identitas rahasinya? Apakah Alina bisa menyukai hidupnya meski dalam sebuah kepalsuan yang sempurna?


Review Novel Pukul Setengah Lima

Pukul Setengah Lima adalah novel romansa untuk umur 17 tahun ke atas. Di dalamnya berisi adegan kekerasan fisik yang tidak bisa dibaca semua orang. Jadi, kamu bisa membacanya jika merasa aman.

Sebelum memutuskan akan membaca novel ini atau tidak, di bawah ini ada review novel terbaru Rintik Sedu.


1.    Romansa dengan Alur Unik

Cerita bermula ketika Alina yang mendadak bingung dengan hubungannya sendiri bersama Tio. Tio adalah laki-laki yang dikenalkan Siti – sahabat baiknya, kepada Alina di suatu tempat. Awalnya hubungannya dengan Tio baik-baik saja.

Namun, suatu ketika saat Tio ingin hubungan mereka naik satu tingkat. Hanya saja, Alina tidak ingin, dia juga jadi banyak berubah, lantas akhirnya mereka pisah. Aku suka bagaimana penulis menyajikan cerita romansa berbeda dengan alur unik ini.

Ketika Alina mendadak mengubah dirinya menjadi Marni – ibunya sendiri saat berkenalan dengan Danu di bus yang datang pukul setengah lima. Di sinilah keunikan itu dimulai, Alina mulai membiasakan diri untuk menjadi Marni.

Ia berbicara banyak hal kepada Danu, pergi ke tempat yang belum pernah ia kunjungi bersama Danu. Menghabiskan waktu dan bersenang-senang dengan pria yang usianya lebih tua beberapa tahun darinya itu.

Marni (alias Alina) merasa senang, merasa seperti seolah-olah menemukan rumah baru baginya. Ia merasa nyaman berada di dekat Danu. Walaupun dirinya harus terus berpura-pura menjadi sosok Marni.

Unik sekali bukan? Bagaimana penulis bisa membuat kisah yang sebenarnya relate dengan kehidupan nyata namun alurnya unik ini. Kisah Alina dengan luka akibat kekerasan fisik yang ditimbulkan Ayahnya itu membuatnya takut menjalin hubungan.

Ini tentu banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari. Namun, penulis juga menambahkan alur berupa Alina yang sengaja merubah dirinya menjadi sosok Marni itu sangat unik.


2.    Cover Gelap yang Misterius

Pasukan teri sebenarnya sudah tahu bagaimana kelakukan Paus alias Tsana itu ketika membuat ending suatu cerita. Pembaca berpikir warna sampul biru gelap itu menandakan ending yang akan disuguhkan oleh penulis. Apakah berarti ini artinya akan sad ending?

Lagi-lagi benar, tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran seseorang. Ending yang disuguhkan oleh penulis benar-benar membuat takjub. Sepertinya pembaca yang akan menyimpulkan sendiri apakah ini happy ending atau sad ending.


3.    Buku yang Tipis dan Font yang Nyaman

Aku bilang buku ini tipis karena mengingat novel Kata sebelumnya cukup tebal. Jadi, aku membaca Pukul Setengah Lima ini kira-kira 3 atau 4 hari, lumayan cepat. Selain itu, aku juga suka jenis huruf yang digunakan di novel ini.

Menurutku hurufnya sangat nyaman dibaca, tidak membuat sakit mata. Selama membaca aku juga bisa fokus dengan alurnya saja. Jumlah halaman yang tidak terlalu banyak pada setiap bab jadi rasanya bisa lebih cepat membaca.

Novel ini juga tidak terlalu membuat pusing karena tokohnya tidak terlalu banyak, jadi pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari novel ini.


Pukul Setengah Lima adalah novel romansa unik yang tidak bisa dibaca oleh semua orang di bawah usia 17 tahun. Oleh karena itu, harap jadi pembaca yang bijak dan kalau kamu butuh review novel Rintik Sedu lainnya bisa cari di sini.

 

 

 



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url