Ulasan Buku Boy Candra Sebuah Usaha Melupakan
Judul : Sebuah Usaha Melupakan
Penulis : Boy Candra
Penerbit : Mediakita
Halaman : 306 halaman
BLURB
Setelah hari-hari yang sedih
berlalu. Bulan-bulan pahit memulihkan diriku. Aku menyadari satu hal; yang
bukan untukku, sekeras apa pun kupaksakan, tetap saja tak akan menjadi milikku.
Yang kuperjuangkan sepenuh hatimu, tetap saja kita akan berlalu.
Hidup terlalu pendek untuk
dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan. Aku belajar menerima diri; bahwa
aku memang bukan orang yang kau inginkan. Kelak, suatu hari nanti kau juga
harus belajar menyadari. Bahwa kau sudah kulupakan dan bukan orang yang penting
kemudian.
ULASAN
Halo kembali lagi di blogitawelasti,
akhirnya setelah sekian lama aku bisa upload tulisan lagi ke blogku dan
sekarang yang aku ulas adalah buku non fiksi karya Boy Candra yang berjudul
Sebuah Usaha Melupakan. Jadi aku beli buku ini preloved di Shopee sama buku
Boy Candra juga yang lain judulnya Jatuh dan Cinta. Alasan aku membeli buku ini
sebenarnya karena penasaran aja soalnya aku juga nggak pernah baca buku dari
Boy Candra. Yap! Ini buku Boy Candra pertama yang aku baca.
Sebenarnya aku tahu Boy Candra,
sering lihat cuitannya di sosial media, kata-katanya galau tapi ngena jadi aku
penasaran sama bukunya. Oke ekspektasiku dari buku Boy Candra ini adalah
semacam novel tentang seseorang yang pernah jatuh cinta kemudian dipatahkan jadi
dia mencari cara untuk melupakan seseorang di masa lalunya itu. Sebenarnya
nggak salah sih ekspektasiku hanya saja ternyata buku ini bukan buku fiksi melainkan
non fiksi.
Setelah aku membaca habis
bukunya, aku bisa anggap ini kayak buku harian atau surat dari seseorang untuk
seseorang di masa lalunya. Bisa juga ini disebut dengan kumpulan cerita
mengenai seseorang yang jatuh cinta, jadi dia menuliskan bagaimana perasaannya.
Si tokoh ‘Aku’ ini sedang menjalin hubungan jarak jauh, jadi dia menuliskan
bagaimana isi hatinya ketika menjalin hubungan jarak jauh. Tentu aja ketika
menjalin hubungan jarak jauh atau LDR (long distance relationship), akan
muncul berbagai macam perasaan yang mengganggu seperti takut, cemburu, rindu,
khawatir dan was was.
Tetapi menurutku si tokoh ‘Aku’
ini berusaha untuk mengenyahkan segala pikiran buruk yang muncul, tokoh ‘Aku’
ini juga menurutku orangnya realistis ya, jadi dia tetap mengejar mimpinya
tetap bekerja untuk kehidupan yang layak dengan orang yang dicintainya. Namun
sangat disayangkan karena pasangan si tokoh ‘Aku’ ini malah berpaling ke lain
hati.
Si tokoh ‘Aku’ ini ketika
mengalami patah hati juga menuliskan bagaimana perasannya, jadi buku ini ada banyak
cerita yang mungkin relate dengan kamu hehehe....Tentu aja ada bagian
yang relate sama aku sih, khususnya di bagian ketika tokoh ‘Aku’ ini sedang
berusaha untuk mengikhlaskan seseorang yang membuatnya patah hati. Tapi ada
satu pelajaran penting yang aku dapat dari buku ini, bahwa hidup itu terus
berlanjut apapun yang terjadi, se enggak enak apapun itu rasanya kita tetap
harus bangkit dan menata kembali hidup kita.
Walaupun mengalami
patah hati, tokoh ‘Aku’ ini berusaha untuk tetap tegar dengan melanjutkan
pekerjaannya dan terus menulis. Jadi buku ini itu kayak mengisahkan tentang
seseorang yang jatuh cinta, patah hati lalu jatuh cinta lagi sampai menemukan
sosok yang tepat menjadi partner hidup. Rupanya orang yang sudah lama
bersama kita itu tidak menjamin bahwa dia akan terus mau bersama kita seperti
yang telah dialami oleh tokoh ‘Aku’ yang menurutku dia adalah laki-laki yang
setia dan mau berjuang untuk kekasihnya.
Sepanjang aku
membaca buku ini, aku menemukan banyak sekali kutipan-kutipan cinta yang ngena,
jadi sebelum aku menutup ulasan ini, aku mau kasih salah satu kutipan yang paling
aku suka, bahwa ada seseorang yang begitu dalam mencintaimu, tetapi kamu
tinggalkan tanpa peduli pilu di hatinya waktu itu, jangan cari aku lagi. Happy
reading guys 😊